Kenali Ciri Shockbreaker Depan Motor dan Cara Mengatasinya

Posted on

Shockbreaker depan motor memiliki peran yang sangat penting untuk memastikan kenyamanan dan stabilitas saat berkendara. Komponen ini berfungsi untuk meredam getaran yang dihasilkan oleh jalan yang tidak rata dan juga membantu mempertahankan traksi pada roda depan. Jika shockbreaker mengalami kerusakan atau penurunan fungsi, akan timbul beberapa gejala yang dapat mempengaruhi keselamatan dan kenyamanan saat berkendara.

Kenali Ciri Shockbreaker Depan Motor dan Cara Mengatasinya
gridoto.com

Sangat penting untuk mengenali tanda-tanda kerusakan pada shockbreaker depan sepeda motor agar perbaikan dapat dilakukan lebih awal. Jika kondisi ini diabaikan, bisa mengakibatkan kerusakan tambahan pada komponen lain dan bahkan meningkatkan kemungkinan terjadinya kecelakaan.

Tanda Bahwa Shockbreaker Depan Motor Telah Rusak

Terdapat gejala yang bisa dikenali apabila shockbreaker motor bagian depan mengalami kerusakan atau keausan. Kerusakan sendiri merupakan suatu hal yang harus segera diketahui dan ditangani dengan tepat supaya kedepannya performa kendaraan tidak semakin menurun.

Gejala ini bisa diketahui oleh semua pengguna motor. Dengan mengetahui gejalanya, siapapun bisa segera mengidentifikasi apakah shockbreaker depan perlu diperbaiki atau diganti. Berikut adalah beberapa gejala yang bisa diperhatikan.

Muncul Getaran dan Semakin Meningkat

Pengguna mungkin akan merasakan adanya getaran yang jauh lebih kuat dan tidak nyaman ketika melewati jalan yang tidak rata maupun berlubang. Getaran yang meningkat juga dapat menunjukkan kalau shockbreaker depan motor sudah tidak bisa lagi meredam guncangan dengan baik.

Bunyi yang Tidak Normal

Apabila pengguna mendengar adanya bunyi yang tidak normal, seperti jedukan atau bunyi decitan ketika melewati jalanan yang berlubang, maka bisa jadi kalau shockbreaker motor sudah rusak. Bunyi tersebut biasanya disebabkan karena seal shockbreaker yang bengkok atau benar-benar rusak.

Selain itu, menurut video di TikTok @modifika, seal yang bocor juga bisa jadi penyebab munculnya bunyi decitan dan terasa memantul, apalagi jika motor dipakai untuk berboncengan. Berikutnya, jika sudah rusak parah akan ada rembesan oli shock yang luber sampai ke kaliper. Bantingan shock jadi lebih empuk dari biasanya juga menjadi gejala kalau seal shock rusak/bocor. Perlu diketahui kalau shock yang terlalu empuk juga tidak baik dan harus segera ditangani.

Penurunan Kinerja Shockbreaker

Penurunan kinerja ini bisa berupa munculnya perubahan karakteristik kendaraan. Misalnya, seperti terasa jauh lebih keras atau tidak nyaman saat pengguna melewati jalan yang berlubang. Nah, itu bisa jadi indikasi kalau shockbreaker motor bagian depan sudah mulai aus.

Terjadi Keausan Fisik pada Shockbreaker

Pengguna bisa memperhatikan apakah ada tanda-tanda bocor, robek, atau bengkok pada shockbreaker. Apabila melihat adanya keausan fisik, pengguna bisa segera memeriksa motor ke bengkel resmi untuk mendapatkan perbaikan atau justru shockbreaker bisa diganti yang baru.

Perubahan Suspensi

Jika shockbreaker motor bagian depan rusak atau aus juga bisa menyebabkan perubahan pada kinerja suspensi kendaraan. Pengguna akan merasakan motor oleng atau susah untuk dikendalikan ketika berbelok. Adanya perubahan pada suspensi ini bisa menyebabkan gangguan stabilitas kendaraan dan dapat membahayakan keselamatan untuk pengendaranya.

Mengatasi Shockbreaker Bagian Depan Motor

Usai mengetahui ciri-ciri kerusakan shockbreaker depan motor, pengguna juga harus segera mengatasinya. Berikut adalah langkahnya.

Inspeksi visual, yang mana menjadi langkah pertama terhadap shockbreaker motor. Pengguna bisa memeriksa apakah ada kebocoran oli, kerusakan tabung shock, atau komponen lain yang terlihat rusak atau aus.

Periksa performa shockbreaker melalui pengujian bermanuver belok dan rem mendadak. Perhatikan apakah shockbreaker masih bisa meredam guncangan dengan baik atau sudah terjadi penurunan kinerja, sehingga mengubah karakter kendaraan.

Selanjutnya, jika masalah terjadi hanya karena kebocoran oli atau jumlah oli yang tidak cukup, maka pengguna bisa mengisi oli shockbreaker. Pastikan untuk memakai jumlah oli yang tepat.

Usai melakukan perbaikan dan penggantian shockbreaker, pastikan kalau pengguna melakukan perawatan rutin kendaraan secara berkala ke bengkel resmi. Hal ini bertujuan untuk mendeteksi adanya kemungkinan kerusakan atau keausan yang lebih lanjut.

Nah, itu tadi beberapa tanda-tanda kalau shockbreaker depan motor rusak. Dengan mengetahui gejalanya, pengguna bisa segera melakukan perbaikan untuk meminimalisir kerusakan yang lebih parah. Semoga bermanfaat!